Tuesday, September 26, 2017

Pengertian I'rab dan Bagian-bagiannya


Setelah kita mempelajari bagian-bagian kalam, selanjutnya yaitu i'rab.
Dalam bahasa Arab, إعراب  adalah baris atau harokat, namun harokat juga merupakan kata serapan dari bahasa Arab.
Menurut ilmu Nahwu, pengertian I'rab yaitu :
تَغْيِيرُ اَوَاخِرِ الكَلِمِ لِاخْتِلَافِ العَوَامِلِ الدَاخِلَةِ عَلَيهَا لَفْظًا اَوْ تَقْدِيرًا

"Perubahan (harokat) ujung sebuah kalimat (kata) yang disebabkan oleh berbagai 'amil yang menyertai kalimat tersebut, baik secara lafazh maupun takdir"

Menurut pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap kalimat (kata) dalam bahasa Arab memiliki harokat (Fathah/dhomah/kasrah/sukun) yang berubah-ubah yang disebabkan oleh pengaruh (faktor) 'amil yang mendahului kalimat (kata) tersebut. Adapun perubahannya dapat terjadi baik dari segi lafazhnya, maupun taqdirnya (perkiraan)
Contoh perubahan secara lafazh misalnya :  جَاءَ رِجَالٌ (rijal telah datang), رَأَيْتُ رِجَالاً (saya melihat rijal), مَرَرْتُ بِرِجَالٍ (saya bertemu rijal). Pada contoh-contoh tersebut, (ujung) harokat pada kata رجل (rijal) mengalami perubahan i'rab sesuai dengan amil yang memerintahnya.
Contoh perubahan secara taqdir (perkiraan) yaitu :
جَاءَ الْفَتَى (Datang seorang pemuda), رَاَيْتُ الْفَتَى (saya melihat seorang pemuda), مَرَرْتُ بِالْفَتَى (saya bertemu dengan seorang pemuda).  Kalimat (kata) الْفَتَى pada contoh-contoh tersebut sama sekali tidak mengalami perubahan harokat, namun pada hakikatnya, kata الْفَتَى tetap memiliki hukum i'rab sesuai dengan amil yang memerintahnya.

I'rab dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. رفع (Rofa') berharokat Dhomah
2. نصب (Nasob) berharokat fathah
3. خفض (khofad) berharokat kasrah
4. جزم (jazm) berharokat sukun

Kalimat (kata) isim dapat dimasuki oleh i'rab rofa', nashob, dan khofad, namun tidak dapat dimasuki oleh i'rab jazm. Sedangkan kalimat (kata) fi'il dapat dimasuki oleh i'rab rofa', nashob, dan jazm, namun tidak dapat dimasuki oleh i'rab khofadh.

Sunday, July 10, 2016

Pembagian Kalam dalam Ilmu Nahwu

Pada artikel sebelumnya telah kami membahas tentang pengertian kalam, maka pada artikel ini, kami akan menerangkan pembagian kalam. Pada kita Al-Jurumiyah, disebutkan bahwa pembagian kalam terdapat tiga, yaitu Isim, Fiil, dan Huruf. Adapun petikan kitab tersebut yakni :

وأقسامُهُ ثلاثةٌ : اسمٌ وفعلٌ وحرفٌ
 "Pembagian kalam adalah tiga bagian, yakni isim, fiil, dan huruf"



Isim (الاسم)
Isim adalah kalimat (kata) yang cukup memberikan makna/pengertian walaupun tidak disandingkan dengan kalimat (kata) lainnya, isim juga tidak berkaitan dengan waktu. Contoh kalimat yaitu أنا (saya), سبورة (papan tulis). Dengan kata lain, dalam bahasa Indonesia, isim dapat diartikan sebagai kata benda.

Adapun ciri-ciri kalimat isim yaitu :
  • خفض (jar, dijarkan), contoh مَرَرْتُ بِزَيْدٍ (saya bertemu dengan jaed), pada contoh tersebut terdapat empat kalimat (kata) yang tersusun, yaitu مرر, dhomir تُ (penjelasan dhomir ada pada artikel tersendiri), بِ (huruf jar), dan زيد (isim). زيد merupakan kalimat Isim karena di-jarkan (مجرور) oleh huruf Jar, yaitu بِ .
  • تنوين (tanwin), contoh سَبُوْرَةٌ .
  • Dapat disisipi Alif Lam (الألف واللام), contoh : الرجل
  • Dapat disisipi huruf jar (حروف الخفض), Adapun yang huruf khofad (huruf jar) yaitu : مِنْ، اِلَى، عَنْ، عَلَى، فِىي، رُبَّ، باءُ، كَافُ، لَامُ, huruf-huruf tersebut dapat disandingkan dengan kalimat isim, contoh : بِزَيْدٍ
  • Dapat disisipi Huruf qasam (حُرُوفُ الْقَسَمِ), Huruf qasam yaitu huruf sumpah, yaitu : و، ب، ت, contoh : وَالضُّحَى (demi waktu duha)

Fiil (فعل)
Fiil dalam bahasa Indonesia merupakan kata kerja. Adapun ciri kalimat fiil adalah dengan masuknya beberapa kata yang dapat mengiringinya, yaitu :
  • قد, contoh : قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman). Kata أَفْلَحَ merupakan kalimat Fiil karena didahului oleh kata قَدْ
  • سين (س), contoh : سَيَقُومُ زَيْدٌ (Jaid akan berdiri). Kata يَقُومُ merupakan kalimat fiil karena didahului oleh س
  • سَوْفَ, contoh : سوف يقومُ زيدٌ (Jaid akan berdiri). Kata يَقُومُ merupakan kalimat fiil karena didahului oleh سوف
  • تاء التأنيث الساكنة (Ta Ta'nis yang mati). Contoh قَامَتْ هِندٌ. kata قَام merupakan kalimat isim karena diiringi oleh Ta Ta'nis (تْ)

Huruf (الحرف)
Kalimat huruf dapat diartikan sebagai kata sambung. Adapun ciri kalimat huruf sangat mudah dikenali, yakni bahwa pada kalimat huruf tidak terdapat ciri kalimat isim dan fiil. Jadi apabila pada suatu kalimat tidak terdapat salah satu dari ciri kalimat isim dan fiil, maka kalimat tersebut merupakan kalimat Huruf. Contoh kalimat huruf : مِنْ، اِلَى، عَنْ، عَلَى, dan lain-lain.

Dengan demikian, rampung sudah pembahasan tentang kalam. Pada artikel selanjutnya kami akan membahas tentang I’rob. Oleh karena itu, tetap kunjungi blog santriol.blogspot.co.id. Terima kasih















Kalam ( الكلامُ) - Ilmu Nahwu

Selain Bahasa Inggris, bahasa yang cukup banyak dituturkan oleh orang-orang di dunia yaitu bahasa Arab. Selain itu Al-Qur'an juga ditulis menggunakan bahasa Arab. Akan menjadi kebanggan tersendiri jika kita menguasai bahasa Arab, salah satunya tentu karena kita dapat membaca Al-Qur'an sekaligus mengetahui makna dari surat-surat Al-Qur'an yang kita baca. Menarik bukan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, kami ingin mengajak pembaca blog ini untuk belajar bersama mengenai bahasa Arab. 
Kalam

Hal pertama yang perlu diketahui untuk memulai belajar bahasa Arab ialah "Kalam"? Apakah yang dimaksud dengan kalam?


الكلامُ هُوَ : اللَّفْظُ المُرَكَبُ المفيدُ بالوضْعِ
"Kalam ialah lafadz yang tersusun, berfaidah, dan disengaja".

Menurut pengertian di atas, sesuatu dapat disebut "kalam" apabila memenuhi empat unsur, yaitu lafazh, tersusun, berfaidah, dan disengaja. Penjelasan tentang empat  unsur "kalam tersebut, dapat kami uraikan di bawah ini :

Lafazh (اللفظ)
Lafazh ialah suara atau bunyi yang mengandung huruf-huruf hijaiyah, contohnya زيد . Maka زيد dapat disebut lafazh karena mengandung huruf hijaiyah, yaitu zai, ya, dan dal. Oleh karena itu, suara atau bunyi yang tidak mengandung huruf hijaiyah, tidak dapat disebut lafazh, seperti suara gitar, suara burung, suara seruling, dan sebagainya.

Tersusun (المركب)
المركب adalah sesuatu yang tersusun dari dua kata atau lebih, contohnya قام زيد .

Berfaidah (المفيد)
المفيد adalah sesuatu yang lengkap dan cukup memberikan pengertian yang jelas, sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dari orang  yang mendengar. Contohnya قام زيد (zaid berdiri), maka kalimat tersebut sudah cukup memberikan pengertian yang jelas, yaitu zaid sedang berdiri. Sedangkan apabila disebutkan seperti إن قام زيد (jika zaid berdiri...), maka kalimat tersebut kalimat yang belum sempurna (belum tuntas), karena masih membutuhkan kalimat lanjutan. Oleh karena itu إن قام زيد tidak dapat disebut "Mufid".

Disengaja (بالوضع)
Syarat kalam yang selanjutnya ialah بالوضع atau disengaja, artinya keluarnya kalimat tersebut harus dari mulut orang dalam keadaan sadar dan disengaja. Maka perkataan orang yang tidak sadarkan diri, misalnya orang tidur tidak dapat dikatakan "بالوضع".
Menurut sebagian ulama, ada yang mengartikan bahwa بالوضع adalah "dengan bahasa arab". Artinya, keluarnya kalimat tersebut harus dalam bahasa arab.

Jadi kesimpulannya, sesuatu dapat dikatakan "kalam" apabila memenuhi empat syarat "kalam", yakni Lafazh, Murakab, Mufid, dan Wado', jika salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka tidak dapat disebut "kalam". Contoh kalimat yang memenuhi syarat kalam ialah kalimat قام زيد . Kalimat tersebut merupakan lafazh, yang terdiri dari 2 kata yaitu lafazh قام dan lafazh زيد, juga memeberikan pengertian yang jelas, yaitu zaid sedang berdiri, serta diucapkan dalam bahasa Arab.

Artikel selanjutnya, kami akan membahas tentang pembagian kalam. Simak terus di santriol.com
terima kasih